Tak mudah menjadi seseorang pemimpin, baik di dalam rumah maupun dalam sebuah negara. Tak hanya diperlukan sikap tegas, bijaksana dan adil, namun masih banyak lagi hal-hal yang perlu dipelajari ketika seseorang diberikan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Tak Cuma menuntut haknya misalnya seperti ingin dihormati, tetapi kewajiban juga harus dijalankan seiring dengan hak miliknya yang telah diberikan oleh rakyat.
Usai Nabi Muhammad SAW wafat, kita tahu bahwa empat sahabatnya kemudian meneruskan perjuangan Rosulullah menyebarkan Islam. Mereka yang kemudian mendapat sebutan khalifahur rasyidin tersebut adalah Abu Bakar As Shiddiq, Umar Bin Khattab, Ustman Bin Affan dan terakhir adalah keponakan sekaligus menantu Nabi sendiri, Ali Bin Abi Thalib. Mereka tak hanya menjadi pemimpin untuk ummat Nabi tetapi juga berjuang menyebarkan dan melindungi agama Islam hingga ke penjuru dunia.
Saat ini istilah kiai, ulama atau ustadz juga merunjuk pada profesi seorang pemimpin di bidang agama yang hampir mirip perannya dengan para khalifahur rasyidin. Mereka berusaha mendalami pendidikan agama agar nantinya bisa disampaikan kepada para Muslimin yang lainnya. Selain itu, para Kia dan Ulama ini kadang juga menjadi sosok yang diminta pendapatnya atau masukannya terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan agama.
Namun sama halnya dengan memimpin sebuah negara, pemimpin di bidang agama juga bukan perkara yang mudah. Jika kita salah sedikit saja mengartikan makna yang terkandung dalam Alquran maupun Hadist misalnya dan sudah menyampaikannya pada orang-orang, maka dosa dari tindakan salah yang dilakukan oleh para jamaah akan menjadi tanggungan kita. Untuk itu, seorang ulama, kiai maupun ustadz harus sangat berhati-hati ketika menyampaikan sesuatu.
Selain itu, berikan pula pemaknaan yang sederhana agar orang awam yang baru ingin mengenal agama sebagai contohnya, tak salah mengartikan dan kemudian hari justru melakukan sesuatu yang mencoreng agama. Menjaga nama baik agama juga sama pentingnya, karena para ulama, kiai dan ustadz juga merupakan wakil Allah SWT di dunia ini. Jika perbuatan yang mereka lakukan sudah salah, maka jangan salahkan jika orang lain menganggap remeh Islam kita sekaligus menjatuhkan wibawa kaum Muslimin di mata dunia.
Kiai, ulama dan Ustadz juga memiliki peran yang penting untuk menyadarkan para kaum Muslimin yang kini menganut aliran Islam radikal. Pasalnya aliran yang satu ini sungguh sangat mengkhawatirkan dan bisa saja terjadi perang sendiri di antara kaum Muslim. Pasalnya kaum Muslim tak terima jika saudara mereka yang menganut Islam radikal tersebut “berperang” dengan cara membunuh dan melakukan kekerasan dengan mengatasnamakan Islam yang kemudian membuat imej semua kaum Muslim itu buruk. Padahal tentu saja tak ada dalam ajaran Islam tentang membunuh dan melakukan kekerasan karena Islam adalah agama yang cinta damai.