Allah SWT pernah menurunkan sebuah wahyu yang tercantum dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat ke 21 dan menjelaskan tentang Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia. Untuk kaum Muslimin yang ingin selamat di akhirat kelak, maka Allah menganjurkan pada kita untuk meniru semua yang ada pada diri Rosululloh termasuk perkataan dan perbuatannya.
Untuk itu, mengetahui apa saja sifat dasar Nabi Muhammad merupakan hal yang wajib dilakukan umat Islam agar semakin mengenal sosok Rosul terakhir sekaligus meneladani sifat-sifat mulianya. Adapun sifat-sifat dasar Rosululloh yang utama ada 4, yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Masing-masing mengandung pengertian yang baik sekaligus mampu menjadi petunjuk dalam kehidupan manusia.
Berikut adalah makna sekaligus pembelajaran apa yang bisa kita dapat dari sifat-sifat dasar Nabi Muhammad SAW ini.
- Shiddiq memiliki arti jujur. Sebagai suri tauladan ummat manusia, Nabi Muhammad selalu jujur dalam perbuatan dan perkataanya. Begitupun sebaliknya, akan mustahil bagi Rosululloh untuk melakukan hal tercela seperti berdusta dan munafik.
Sedangkan kejujuran di dunia ini merupakan hal yang tak ternilai harganya. Mungkin terlihat gampang dilakukan, namun tanpa sadar mungkin kita pernah beberapa kali berbohong dengan seenaknya. Yang bisa kita lakukan untuk meniru sifat Nabi yang satu ini adalah dengan mencoba bersikap jujur tak hanya pada orang lain, namun mulainya jujur pada diri sendiri. Memang sulit, tetapi lambat laun akan membuat kita terbiasa. Apalagi menjadi orang yang dapat dipercaya merupakan sesuatu yang langka dan sulit saat ini.
- Amanah yang memiliki makna dapat dipercaya. Tak mengherankan jika Nabi selalu menjadi sosok yang dimintai nasihat dan pendapat oleh para sahabat karena sifatnya yang dapat dipercaya. Apapun yang dilakukan oleh Nabi tentu saja dengan pertimbangan matang seperti ketika diminta memutuskan suatu perkara atau menjadi hakim.
Ketika kita sudah memiliki sifat dasar jujur, maka bukan hal yang sulit untuk membuat diri kita menjadi orang yang dapat dipercaya. Selalu sampaikan kebenaran maka orang di sekitar pun akan mempercayai kita sepenuhnya.
- Tabligh atau menyampaikan. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu berupa kitab suci Alquran yang harus disampaikannya pada seluruh ummat manusia. Selain itu, Nabi terus berusaha menyebarkan agama Islam lewat dakwah yang dilakukannya.
Kita juga harus mengikuti jejak Nabi untuk menyebarkan kebaikan dan perintah serta larangan Allah SWT dalam Alquran. Bukankah salah satu pahala yang dapat terus mengalir sampai kita mati salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat? Apa yang kita sampaikan jika itu bermanfaat untuk orang lain maka akan berkah pula untuk kita di akhirat nanti.
- Fathonah atau cerdas. Mustahil bagi Nabi Muhammad memiliki sifat bodoh atau dungu. Rosululloh merupakan orang yang cerdas dan berwawasan luas serta selalu memutuskan sesuatu dengan pikiran jernih tanpa melibatkan emosi. Sama halnya dengan Nabi, kita pun harus memiliki kecerdasan dalam kehidupan sehari-hari, namun jangan sekali-kali menyalahgunakan kecerdasan kita untuk perbuatan buruk.
Dengan memiliki 4 sifat dasar Nabi Muhammad tersebut, niscaya kehidupan manusia di dunia akan damai dan tenang. Terutama untuk para pemimpin, meniru sifat-sifat Nabi merupakan hal yang wajib agar mampu menjalankan amanah rakyat dengan baik, terarah dan bertanggung jawab.